Balakar Diusulkan Terima Honor
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mengusulkan agar sebanyak 1.400 personel Barisan Sukarelawan Kebakaran (Balakar), memperoleh honor sebagai pengganti jatah makan tiga kali per hari. Nantinya honor tersebut bisa ditransfer ke masing-masing rekening Bank DKI milik personel Balakar.
Setelah melalui pertimbangan, pemberian makan tiga kali per hari kepada personel Balakar yang tengah piket, kami nilai tidak efektif
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat (Partimas) Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI, Rimawati mengatakan, usulan tersebut sudah disampaikan melalui surat resmi kepada Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah DKI, Bambang Sugiono, beberapa waktu lalu.
"Setelah melalui pertimbangan, pemberian makan tiga kali per hari kepada personel Balakar yang tengah piket, kami nilai tidak efektif. Karena bisa saja tidak semua Balakar menyukai menu makanan yang diberikan. Saat ini penyediaan makanan kami serahkan melalui pihak ketiga setelah dilelang," kata Rimawati, Selasa (10/11).
366 Personel Balakar Jakbar akan Disebar di Delapan SektorDi sisi lain, menurut Rimawati, pengiriman makanan yang ditempatkan di 110 titik di lima wilayah ibukota, berpotensi basi karena terkendala jalanan macet dan faktor lainnya. Apabila hal ini terjadi, tentu akan menimbulkan masalah baru.
Rimawati menambahkan, pihaknya juga tengah mengodok rencana Balakar diubah statusnya menjadi Pekerja Harian Lepas (PHL), seperti yang ada di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya. Apalagi saat ini Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI tengah kekurangan personel.
"Yang pasti 1.400 personel Balakar yang mulai aktif pada Kamis (5/11) lalu, tengah memperoleh pembinaan dari petugas kami. Mereka akan bertugas hingga akhir Desember mendatang," ujar Rimawati.
Sejauh ini keberadaan Balakar bersifat sukarela untuk membantu mengantisipasi musibah kebakaran di wilayah mereka masing-masing. Balakar sendiri berisi sekumpulan warga yang direkrut dari setiap pemukiman yang rawan kebakaran.